“MANUSIA DAN HARAPAN”
DISUSUN OLEH:
TRIHARIN MULYO
SUNDARI SUNDARYO
(17216444)
KELAS: 1EA22
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Manusia dan Harapan
Menurut kodratnya, manusia adalah makhluk sosial. Setiap lahir ke
dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu
keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Ditengah-tengah manusia itulah,
seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/
spiritualnya.
A.
Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu
terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan
demikian, harapan menyangkut masa depan. Setiap manusia mempunyai harapan.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan
kemampuan masing-masing.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri
sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berhasil atau tidaknya
suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Karena usaha
dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau
kebutuhan manusia itu ialah :
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be
loving and love)
d) Diakui lingkungan (status)
e) Perwujudan cita-cita (self actualization)
B.
Sebab-Sebab Manusia Mempunyai Harapan
a) Dorongan Kodrat
Kodrat
ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri
manusia sejak manusia diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan
manusia mempunyai keinginan atau harapan.
b) Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan
hidup manusia secara garis besarnya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani
dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmanial misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah,
ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk
memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan mansuaia lain. Hal ini
disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik / jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya
harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
c) Kelangsungan hidup (survival)
Untuk
kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan sandang,pangan, dan papan (tempat
tinggal). Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir.
Sandang,
semula hanya berupa perlindungan /
keamanan, untuk melindungi dirinya dari cuaca. Tetapi dalam perkembangan
hidupnya, sandang tidak hanya sebagai perlindungan keamanan, tetapi lebih
cenderung kepada kebutuhan lain.
Papan,
yang dimaksud adalah tempat tinggal atau rumah. RUmah kebutuhan primer manusia
karena berfungsi sebagai tempat berlindung, dari panas, gelap dan lainnya.
Untuk
mencukupi kebutuhan sandang, pangan, papan itu, maka manusia sejak kecil telah
mulai belajar. Tiap manusia perlu kerja keras dengan harapan apa yang
diinginkan : pangan, sandang, dan papan yang layak terpenuhi.
d) Keamanan
Setiap
orang membutuhkan keamanan. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan
perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman.
Dalam hal ini agama sering merupakan cara memperoleh keamanan moril bagi
pemiliknya. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa
Tuhan memberikan perlindungan berartu sudah memberikan keamanan yang
diharapkan.
e) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap
orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula
kesadaran akan hak dan kewajiban. Bila seseorang telah menginjak dewasa, maka
ia merasa sudah dewasa, sehingga saatnya mempunyai harapan untuk dicintai
dan mencintai.
f) Status
Setiap
manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Dalam lagu
“untuk apa” ada lirik yang berbunyi “aku ini anak siapa, mengapa aku
dilahirkan”. Dari lirik tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap manusia yang
lahri di bumi ini tentu akan bertanya tentang statusnya. Status keberadaannya.
Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara.
Status
itu penting, karena dengan status orang tahu siapa dia. Harga diri orang antara
lain melekat pada status orang itu. Misalnya ada anak haram, biarpun anak haram
itu tingkah lakunyabaik dan tidak berdosa sebab yang berdosa orang tuamua,
namun masyarakat tetap memberikan cap yang negatif.
Alangkah
kejamnya manusia itu dengan adanya harapan untuk memperoleh status ini berarti
orang menguasai hal=k milik nama baik, ingin berprestasi, inginmeningkatkan
harga diri, dan sebagainya.
g) Perwujudan cita-cita
Selanjutnya
manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau
kepangkatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakatnya
atau kepandaiannya agar ia diterima atau diaku kehebatannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Bab 11, Manusia dan Harapan, Buku Ilmu Budaya Dasar,
karya Widyo Nugroho dan Achman Muchji

Tidak ada komentar:
Posting Komentar