Kamis, 22 Desember 2016

Manusia dan Harapan

“MANUSIA DAN HARAPAN”





DISUSUN OLEH:
TRIHARIN MULYO SUNDARI SUNDARYO
(17216444)
KELAS: 1EA22

TAHUN PELAJARAN 2016/2017



Manusia dan Harapan
Menurut kodratnya, manusia adalah makhluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Ditengah-tengah manusia itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya.

A.    Pengertian Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian, harapan menyangkut masa depan. Setiap manusia mempunyai harapan. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing.

Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.

Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a)     Kelangsungan hidup (survival)
b)     Keamanan (safety)
c)     Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)     Diakui lingkungan (status)
e)     Perwujudan cita-cita (self actualization)

B.     Sebab-Sebab Manusia Mempunyai Harapan
a)     Dorongan Kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan.

b)     Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan hidup manusia secara garis besarnya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan jasmanial misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah, ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.

Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan mansuaia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik /  jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya.

Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

c)     Kelangsungan hidup (survival)
Untuk kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan sandang,pangan, dan papan (tempat tinggal). Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir.

Sandang, semula hanya berupa perlindungan /  keamanan, untuk melindungi dirinya dari cuaca. Tetapi dalam perkembangan hidupnya, sandang tidak hanya sebagai perlindungan keamanan, tetapi lebih cenderung kepada kebutuhan lain.

Papan, yang dimaksud adalah tempat tinggal atau rumah. RUmah kebutuhan primer manusia karena berfungsi sebagai tempat berlindung, dari panas, gelap dan lainnya.

Untuk mencukupi kebutuhan sandang, pangan, papan itu, maka manusia sejak kecil telah mulai belajar. Tiap manusia perlu kerja keras dengan harapan apa yang diinginkan : pangan, sandang, dan papan yang layak terpenuhi.

d)     Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Dalam hal ini agama sering merupakan cara memperoleh keamanan moril bagi pemiliknya. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan perlindungan berartu sudah memberikan keamanan yang diharapkan.

e)     Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Bila seseorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa, sehingga saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan  mencintai.

f)      Status
Setiap manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Dalam lagu “untuk apa” ada lirik yang berbunyi “aku ini anak siapa, mengapa aku dilahirkan”. Dari lirik tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap manusia yang lahri di bumi ini tentu akan bertanya tentang statusnya. Status keberadaannya. Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara.

Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa dia. Harga diri orang antara lain melekat pada status orang itu. Misalnya ada anak haram, biarpun anak haram itu tingkah lakunyabaik dan tidak berdosa sebab yang berdosa orang tuamua, namun masyarakat tetap memberikan cap yang negatif.

Alangkah kejamnya manusia itu dengan adanya harapan untuk memperoleh status ini berarti orang menguasai hal=k milik nama baik, ingin berprestasi, inginmeningkatkan harga diri, dan sebagainya.

g)     Perwujudan cita-cita
Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangkatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakatnya atau kepandaiannya agar ia diterima atau diaku kehebatannya.



DAFTAR PUSTAKA

Bab 11, Manusia dan Harapan, Buku Ilmu Budaya Dasar, karya Widyo Nugroho dan Achman Muchji


Tidak ada komentar:

Posting Komentar